Webinar Kesehatan Mental Keluarga di Masa Pandemi Diikuti 2500 Peserta
Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta berkolaborasi dengan Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan webinar bertema Kesehatan Mental Keluarga di Masa Pandemi. Webinar ini diikuti sebanyak 2.500 peserta.
Beradaptasi terhadap kondisi ini
Materi yang diangkat dalam webinar yang diikuti pengurus, anggota dan kader PKK provinsi hingga kelurahan, Dasa Wisma, kader Poktan, Forum Genre Jakarta dan Forum Anak Jakarta ini meliputi, Kasus COVID-19 pada Anak di Jakarta, Panduan Isolasi Mandiri Anak dan Merawat Diri (Self Care) pada Masa Pandemi.
Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta, Tuty Kusumawati mengatakan, berlarutnya pandemi COVID-19 berpengaruh kepada psikologis keluarga dan anggotanya penyebabnya yaitu rasa khawatir, cemas hingga takut yang menghinggapi.
Dinas PPAPP DKI Luncurkan Moka OnlinePandemi COVID-19 telah menjadi suatu penyebab baru munculnya stres. Ketidakpastian akan berakhirnya masa pandemi, social distancing, isolasi, stigma dan diskriminasi terhadap penderita hingga kesulitan ekonomi memiliki dampak terhadap kesehatan mental masyarakat secara luas.
"Adaptasi terhadap perubahan-perubahan kebiasaan ini menjadi suatu tantangan baru. Tidak sedikit orang-orang yang mengalami kesulitan untuk beradaptasi terhadap kondisi ini,
" ujarnya, Kamis (15/7).Tuty menjelaskan, rasa takut dan cemas merupakan respons yang wajar terhadap ketidakpastian, namun bukan berarti respon ini tidak dapat dikendalikan.
"Mengendalikan stres dengan cara yang sehat dapat membantu menjalani masa-masa sulit dengan lebih baik," terangnya.
Menurutnya, ketahanan keluarga sangat dibutuhkan di tengah situasi seperti sekarang ini. Perlu digali berbagai strategi untuk meningkatkan ketahanan keluarga agar masyarakat mampu bertahan hidup dan melanjutkan tugas-tugas kehidupan sebagaimana mestinya.
"Webinar ini mengedukasi keluarga agar mampu beradaptasi dan mengatasi pandemi COVID-19, meningkatkan ketahanan psikologis anggota keluarga dengan cara bijak menyikapi informasi, mampu mengelola emosi dan mampu mengembangkan potensi diri maupun anggota keluarga," tandasnya.